BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Salah
satu organ tumbuhan yang memilki peran penting bagi kehidupan tumbuhan yaitu
daun . Sebab di daun terjadi suatu proses yang dinamakan proses fotosintesis,
yang akan menghasilkan makanan bagi tumbuhan. Hasil fotosintesis akan
didistribusi ke seluruh organ untuk pertumbuhan dan perkembangan. Daun tidak
seperti organ lain dari tumbuhan karena umumnya bersifat sementara.
Untuk fotosintesis
diperlukan sinar dan klorofil serta CO2
dan H2O
sebagai bahan baku, dengan demikian posisi daun mempengaruhi strukturnya.
Selain itu pengaruh lingkungan yang lain seperti kesedian air, hanya kadar
garam yang tinggi dalam air di sekitar tumbuhan juga berpengaruh terhadap
struktur luar dan dalam dari daun.
Daun
yang lengkap terdiri dari atas helai daun (lamina), tangkai daun (petiolus),
dan pelepah daun (vagina). bentuk dan ukuran daun tumbuhan berbiji
sangat bervariasi. seperti halnya batang dan akar, daun juga tersusun atas
beberapa sistem jaringan yaitu, jaringan pelindung, jaringan dasar yang
menyusun mesofil daun dan jaringan pengangkut.
2. Rumusan Masalah
A. Pengertian Daun?
B. Pengertian Daun Dikotil?
C. Pengertian Daun
Monokotil?
3. Tujuan
1.
Untuk
mengetahui perbedaan daun monokotil dan dikotil.
2.
Untuk
mengetahui bagaimana struktur daun monokotil dan dikotil.
3.
Untuk
mengetahui apa saja derivat-derivat yang ada pada daun monokotil dan dikotil.
BAB
II
PEMBAHASAN
- Pengertian Daun
Daun merupakan organ
tumbuhan yang memiliki peran penting bagi kelangsungan hidup tumbuhan. Daun
yang mempunyai helaian daun (lamina) umumnya menampilkan secara jelas
spesialisasinya sebagai struktur fotosintesis pada laminanya. Daun terdiri atas
sistem kulit, sistem vascular, dan sistem jaringan dasar. Karena daun umumnya
mengalami pertumbuhan sekunder maka epidermis tetap sebagai penyusun sistem
kulit.
Struktur daun umumnya
ada dua
tipe, yaitu
1.
Daun
dorsiventral atau bifasial umumnya pada dikotil
Daun dorsiventral biasanya
tubuh dalam arah horizontal dengan permukaan atas dan bawah yang berbeda,
permukaan atas memperoleh penyinaran yang lebih kuat dibanding permukaan bawah.
Sebagian besar daun dikotil dorsiventral.
a)
Epidermis
atas terdiri dari satu lapis sel, berbentuk persegi, dinding terluarnya
ditutupi oleh kutikula, dan tidak mengandung kloroplas. Beberapa stomata, jika
ada, dapat ditemui pada epidermis atas.
b)
Mesofil
Palisade. Terletak persis di bawah epidermis atas dan terdiri dari satu atau
lebih lapisan yang agak sempit, sel – sel berdinding tipis yang sangat
berdekatan, sel – sel persegi memanjang ke arah epidermis. Masing – masing sel
terdiri dari banyak kloroplas. Ada system yang telah terbentuk dari ruang antar
sel melalui jaringan ini.
c)
Mesofil
bunga karang (spongy mesophyll). Terdiri dari sel berdinding tipis, longgar,
bentuk tidak teratur, dimana banyak ruang antar sel. Kloroplas ada di sel – sel
ini, tapi dalam jumlah yang lebih sedikit dibandingkan dengan sel palisade.
d)
Epidermis
bawah, serupa dalam struktur permukaan atas, tapi memiliki banyak stomata. Tiap
pori stomata terbuka ke arah ruang antar sel besar yang disebut ruang
substomata atau cavity.
e)
Sistem
vaskular. Potongan ke arah daerah midrib menunjukkan bentuk xylem seperti bulan
sabit ke arah permukaan atas daun dan floem ke arah permukaan bawah. Di atas
dan di bawah benang vaskuler,m di sebelah epidermis atas dan bawah, jaringan
mesofil digantikan oleh sel – sel kolenkim yang meningkatkan kekuatan mekanis
daun.
Adapun
macam jaringan daun Dikotil, letak, fungsi, dan ciri-ciri dijelaskan dalam
Tabel 1 berikut.
No
|
Jaringan
|
Letak
|
Fungsi
|
Ciri – Ciri
|
a)
|
Epidermis
|
Menyusun lapisan permukaan
atas dan bawah daun. |
– Melindungi lapisan sel di
bagian dalam dari kekeringan. – Menjaga bentuk daun agar tetap. |
Terdiri dari satu lapis sel kecuali
tanaman Ficus (tanaman karet). |
b)
|
Kutikula
|
Melapisi permukaan
atas dan bawah daun. |
Zat kutin pada kutikula
mencegah penguapan air melalui permukaan daun. |
Penebalan dari zat kutin.
|
c)
|
Stomata
|
Melapisi permukaan
atas dan bawah daun |
– Sebagai jalan masuk dan
keluarnya udara. – Sel penjaga sebagai pengatur membuka dan menutupnya stomata. |
Mulut daun pada epidermis
dengan dua sel penutup |
d)
|
Rambut dan
kelenjar |
Permukaan atas dan
bawah daun. |
Alat pengeluaran.
|
Alat tambahan pada epidermis
|
e)
|
Mesofil
|
Di antara lapisan epidermis
atas dan bawah. |
Tempat berlangsungnya
fotosintesis. |
– Terdiri dari sel parenkim,
banyak ruang antarsel. – Kebanyakan berdiferensiasi
menjadi palisade (jaringan tiang) dan spons (jaringan
bunga karang). – Sel-sel jaringan tiang berbentuk silinder, tersusun rapat, dan mengandung klorofil. – Sel-sel jaringan bunga karang bentuknya tidak teratur, bercabang- cabang dan berisi kloroplas, susunannya renggang. |
f)
|
Urat daun
|
Pada helai daun.
|
Transportasi zat.
|
Menyirip atau menjari.
|
2.
Daun
isobilatelar disebut juga isolateral atau ekuifasial umumnya pada tumbuhan
monokotil.
Daun
isobilateral menggantung vertikal sehingga kedua permukaan daun menerima sinar
matahari langsung dengan jumlah yang seimbang. Daun isobilateral mempunyai
struktur yang seragam pada permukaan atas dan bawah. Sangat sedikit tumbuhan
dikotil dan sebagian besar tumbuhan monokotil mempunyai daun isobilateral.
Daun
terdiri atas sistem jaringan dermal (yaitu epidermis), jaringan pembuluh dan
jaringan dasar (menempati daerah mesofil). Daun umumnya tidak memepunyai
pertumbuhan sekunder. Kadang hanya terdapat sedikit dalam tangkai daun dan
dalam tulang daun yang besar, epidermis pada daun tetap sebagai sistem jaringan
dermal. Pada sisik tunas dapat terbentuk periderm.
- Pengertian Daun Dikotil
Tumbuhan berbiji belah atau
tumbuhan berkeping biji dua adalah segolongan tumbuhan berbunga yang memiliki
ciri khas yang sama dengan memiliki sepasang daun lembaga (kotiledon: daun
yang terbentuk pada embrio) berbentuk sejak dalam tahap biji sehingga biji
sebagian besar anggotanya bersifat mudah terbelah dua.
Umumnya daun dikotil
herbamesofilnya tidak berdiferensiasi, jaringan palisade tidak ada atau
perkembangannya sedikit, volume antar selnya besar, daunnya tipis, epidermis
berkutikula tipis, stomata sejajar epidermis atau agak menonjol.
Jaringan penguat pada daun
dikotil adalah kolenkima atau
skelenkima dan jaringan pembuluh juga merupakan jaringan penyokong dari helai
daun. Kolenkima terdapat sepanjang tulang daun yang besar dibagian atas dan
bagian bawahnya serta dibagian xylem dan floem yang tak berfungsi untuk
penghantar. Sklerenkima terdapat dalam bentuk seludang pembuluh atau sklereida
dalam mesofil.
1.
Epidermis
Permukaan
atas dan bawah daun tertutup oleh satu lapis epidermis. Dinding luar epidermis
biasanya tebal, dan dilapisi substansi berlilin yang disebut kutin. Permukaan
luar epidermis sering dilapisi kutikula tipis atau tebal. Lapisan kutikula ini
tersusun dari kutin. Akibat dinding luar epidermis tebal dan berkutin, air
tidak dapat melewatinya dengan cepat dan transpirasi dari permukaan epidermis
sangat berkurang, hanya sedikit air yang menguap melalui transparasi. Pada
daun dikotil yang lebar, stomata terletak secara acak. sejajar
dengan sumbu panjang daun.
2.
Jaringan mesofil
Jaringan mesofil terletak di
antara epidermis atas dan epidermis bawah dan diantara tulang-tulang daun
terdiri atas parenkima berdinding tipis. Jaringan ini membangun bagian utama
dalam daun. Umumnya mesofil berdiferensiasi menjadi dua tipe yaitu, parenkima
palisade atau jaringan palisade dan parenkima sponsa atau jaringan sponsa.
3.
Penguat daun
Ibu tulang daun dan tulang
cabang berfungsi untuk memperkuat daun. Jaringan-jaringan penting yang member
kekuatan mekanik terhadap daun adalan kolenkima dan sklerenkima, parenkima
turgid dan xylem berkayu.
4.
Sistem pengangkut
Jaringan yang membangun
sistem pengangkut terletak di dekat atau di pusat ibu tulang daun. Sel-sel
parenkima sistem pengangkut biasanya terdapat di pusat lingkaran. Bagian
lingkaran tersusun dari xylem (ke arah permukaan atas) yang tersusun dari
trakea, trakeida, serabut kayu dan parenkima kayu. Xylem berfungsi menyalurkan
air, bahan makanan mentah dan juga member kekuatan mekanik pada daun. Sedangkan
floem terdiri atas bulu tapis, sel pengiring dan parenkima floem. Floem
berfungsi dalam translokasi bahan makanan siap (hasil fotosintesis) dari
mesofil daun.
6.
Tulang daun
Struktur tulang daun yang
besar kurang lebih sama dengan ibu tulang daun. Tulang daun melintas dari
pangkal helaian daun menuju keujung atau tepi daun, tulang daun mengalami
penurunan ukuran dan strukturnya sederhana.
7.
Selubung berkas pengangkut
Pada
tumbuhan dikotil selubung berkas pengangkut disebut juga sebagai parenkima
pembatas (border parenchyma). Selubung berkas pengangkut daun dikotil biasanya
terdiri atas sel-sel memanjang sejajar dengan jalur berkas vascular dan
mempunyai dinding yang setipis dengan dinding mesofil di dekatnya.
- Pengertian Daun Monokotil
Tumbuhan berkeping biji
tunggal (atau monokotil) adalah salah satu dari dua kelompok besar tumbuhan
berbunga yang bijinya tidak membelah karena hanya memiliki satu daun lembaga.
Daun tumbuhan monokotil beragam dalam bangun dan struktur, dan
beberapa mirip dengan daun dikotil.daun monokotil terdiri atas tangkaian dan helaian
daun , namun kebanyakan berdiferensiasi menjadi helaian dan pelepah, dan
helaiannya berupa relatif sempit. Secara tipikal tulang daun sejajar.
1. Epidermis
Epidermis terdapat pada permukaan atas dan bawah daun. Lapisan
epidermis uniseriat dan tersusun dari sel-sel bangun bulat telur. Dinding luar
sel epidermis mengalami kutikularisasi. Epidermis atas mudah ditentukan karena
pada sel epidermis atas terdapat sel kipas dan xylem lebih dekat dengan
epidermis atas. Stomata terdapat pada kedua lapisan epidermis. Pada
daun memanjang dan ramping yang khas pada monokotil dan tumbuhan berkonus,
stomata tersusun.
2.
Mesofil
Mesofil tidak berdiferensiasi menjadi
parenkima palisade dan sponsa, daun isobilateral, mesofil tersusun dari sel-sel
mengandung kloroplas, bentuk isodiametris, berdinding tipis teratur rapat,
dalam mesofil ruang-ruang antar sel berkembang dengan baik.
3.
Berkas vaskular
Berkas
vaskular kolateral tertutup seperti yang terdapat pada batang monokotil.
Kebanyakan berkas vaskular berukuran kecil, namun berkas vaskular yang cukup
besar juga terdapat pada interval yang teratur.
Di dalam berkas vascular,
xylem ke arah permukaan atas sedangkan floem kea rah permukaan bawah daun.
Biasanya berkas vascular diselubungi oleh slubung berkas pengangkut yang
tersusun dari sel-sel parenkim berdinding tipis.
BAB III
SIMPULAN
Kesimpulan
Daun
merupakan organ tumbuhan yang memiliki peran penting bagi kelangsungan hidup
tumbuhan. Umumnya ada sua tipe daun, yaitu
1.
Daun
dorsiventral atau bifasial umumnya pada dikotil
2.
Daun
isobilatelar disebut juga isolateral atau ekuifasial umumnya pada tumbuhan
monokotil.
Struktur
dari pada daun :
1.
Epidermis
2.
Mesofil
3.
Sistem vascular
4.
Penguat daun
5.
Tangkai daun
Perbedaan
daun monokotil dan dikotil adalah Dikotil memiliki sepasang daun lembaga
(kotiledon:daun yang terbentuk pada embrio) sedangkan monokotil hanya memiliki
satu daun lembaga.
DATAR PUSTAKA
Ahmad yusna, 2005, Mata Kuliah
Anatomi Tumbuhan, Jurusan Biologi, UNG
Anonim, 2006. Ciri-ciri dan
perbedaan tumbuhan monokotil dan dikotil, tersedia di :
Anonim, 2010. Anatomi tumbuhan
berbiji dikotil, tersedia di :
Fitrianto herry, 2009. Tumbuhan
monokotil dan dikotil, tersedia di :
http://heri-fitrianto.blogspot.com/2009/09/anatomi
tumbuhan,html
Setjo susetyoadi dkk, 2004.
Anatomi tumbuhan, Jica, Malang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar