TUGAS KELOMPOK
Diajukan untuk memenuhi tugas mata
kuliah fisika
Dosen pengampu
Drs. Hadi Pramono M.Pd
Disusun
Oleh :
1.
Sanwasi
2.
Ahyadi
3.
Ahmad Ully Fahmi
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON
Tahun
Pelajaran 2014/2015
A. Gelombang
Gelombang adalah gejala dari perambatan usikan (gangguan) di dalam suatu medium. Pada peristiwa rambatan tersebut tidak disertai dengan perpindahan tempat yang permanen dari materi –
materi medium. Rambatan dari usikan (gangguan) itu merupakan rambatan energi.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi turut mendorong terciptanya alat pengirim dan penerima informasi yang mempunyai cara
kerja dengan mengirim atau menerima gelombang. Tanpa disadari setiap makhluk hidup di bumi ini hidup dalam lautan gelombang. Sinar matahari, sinar
kosmis yang setiap saat menghujani bumi,
suara bising di
jalan, sampai gelombang radio dari seluruh pemancar di seluruh dunia, berkelebatan tak henti –
hentinya di sekitar makhluk hidup di bumi ini. Sayangnya hanya sedikit gelombang
yang dapat terlihat oleh mata manusia
secara langsung, seperti gelombang laut, gelombang diam pada senar gitar.(Linggih,1998,h:230)
Gelombang dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian :
a. Gelombang
Elektromagnetik
Yang
termasuk gelombang elektromagnetik di antaranya: cahaya, gelombang radio, gelombang tv, gelombang radar, sinar infra merah, sinar
ultraviolet, sinar X dan sinar gamma.
b.
Gelombang Mekanik
Sedangkan yang termasuk gelombang mekanik adalah : gelombang bunyi, gelombang pada tali, gelombang permukaan air.
B. Bentuk Gelombang Gelombang
Gelombang menurut arah getarnya dibagi dalam dua bagian, yaitu:
a. Gelombang Tranversal
adalah gelombang yang arah getarnya tegak lurus arah perambatannya. Sehingga bentuk
dari
gelombang tranversal
terdapat bukit dan lembah gelombang. contoh: gelombang pada tali dan gelombang permukaan air. Terdapat tiga
hal penting
yang mendukung
terbentuknya
gelombang
tranversal yaitu:
1.
Adanya
gaya tali yang
menimbulkan perpindahan pada waktu pulsa melewatinya.
2. Tali
harus bersifat elastik.
3. Tali harus mempunyai kelembaman, sehingga akan menghasilkan getaran harmonis yang sederhana.
b. Gelombang Longitudinal
adalah gelombang yang arah getarnya berimpit atau searah dengan arah rambat gelombang. Suatu gelombang longitudinal tidak
menyatakan suatu deretan bukit atau lembah gelombang. tetapi suatu deretan rapatan dan renggangan. Rapatan dan renggangan gelombang longitudinal dapat
dilihat pada sebuah kawat
spiral
yang dibentangkan
mendatar. contoh:
gelombang pada pegas dan gelombang bunyi.
C. Sifat Umum Gelombang
Gelombang mempunyai beberapa sifat umum, yaitu:
1. Gelombang dapat mengalami pemantulan (refleksi)
Pada setiap pemantulan
gelombang akan
berlaku sudut datang gelombang sama dengan sudut
pantulnya.
Gelombang
datang,
garis normal
dan gelombang pantul terletak pada satu bidang datar. Pemantulan gelombang dapat terlihat pada dinding kolam, bila pada permukaan air
kolam yang tenang diberikan usikan atau gangguan maka pada permukaan
air akan
timbul
gelombang
berbentuk
lingkaran yang mengembang. Bila gelombang sampai pada dinding kolam akan timbul pula gelombang pantul, tetapi arah mengembang berlawanan arah dengan gelombang datang.
2. Gelombang dapat mengalami pembiasan (refraksi)
Bila
dalam perambatannya, sebuah gelombang melewati bidang batas dua medium, maka arah gelombang datang tersebut akan mengalami pembelokkan, arah pembelokkan
gelombang ini disebut dengan
pembiasan. Hukum Snellius menyebutkan,
“bila gelombang
datang dari medium lebih rapat ke medium kurang rapat maka gelombang akan dibiaskan mendekati garis normal, dan sebaliknya”
Jadi dalam
pembiasan
gelombang besar kecepatan
gelombang akan berubah, demikian juga
panjang gelombangnya akan berubah, yang tetap adalah frekuensi gelombang. (Kamajaya, 1990, h: 218)
3.
Gelombang dapat mengalami penggabungan (interferensi)
Apa yang terjadi bila
dua buah gelombang atau lebih saling bertemu? Pada benda
pertemuan akan
menyebabkan terjadinya tumbukan, benda
yang satu akan terpental dari
benda yang lain. Tumbukan seperti itu tidak pernah terjadi pada gelombang, dua gelombang yang bertemu akan saling lewat begitu saja seakan –
akan merambat sendiri – sendiri tanpa halangan. Untunglah demikian, karena jika tidak kita tentu mengalami banyak kesulitan
dalam berkomunikasi. Orang yang bercakap – cakap tidak akan dapat mendengarkan perkataan lawan bicaranya karena terbentur
oleh suaranya sendiri.
Dengan menggunakan
sebuah
tangki riak juga
dapat dilakukan
percobaan untuk menentukan
interferensi dua buah gelombang. Di dalam
tangki
riak akan tampak suatu pola akibat perpaduan antara dua buah gelombang. Perpaduan antara dua buah gelombang atau lebih pada suatu tempat pada saat yang bersamaan itulah yang di sebut interferensi. (Prasetio, 1992, h:87)
4. Gelombang dapat mengalami lenturan (difraksi)
Bila
suatu gelombang melewati suatu penghalang yang mempunyai celah sempit, maka menurut Huygens, titik – titik pada celah yang sempit itu akan menjadi sumber gelombang yang baru dan meneruskan gelombang tersebut ke segala arah. Jadi yang melewati celah sempit itu akan mengalami lenturan yang disebut dengan difraksi. (Kamajaya, 1990, h: 220)
D. Persamaan Kecepatan Perambatan
Gelombang
Kecepatan perambatan
gelombang adalah satu panjang gelombang dibagi periode. Secara matematis
kecepatan perambatan gelombang V dapat ditulis sebagai berikut :
Karena f = 1/T maka kecepatan perambatan
gelombang juga dapat ditulis sebagai berikut :
dengan :
v = kecepatan perambatan gelombang (m)
T = Periode gelombang (s)
f = Frekuensi gelombang (Hz)
λ = panjang gelombang (m)
B. Persamaan Gelombang
Jika seutas tali yang cukup panjang
digetarkan sehingga pada tali terbentuk gelombang transversal berjalan.
Gelombang merambat dari titik A sebagai pusat koordinat menuju arah
sumbu x positif. Perhatikan gambar dibawah ini.
Jika titik A telah bergetar secara periodik selama t
sekon. Simpangan gelombang di titik A akan memenuhi simpangan
getaran harmonik, yang memenuhi persamaan berikut:
dengan:
y = Simpangan gelombang (m)
A = Amplitudo atau simpangan maksimum (m)
ω = Kecepatan sudut (rad/s)
t = Lamanya getaran (s)
Oleh karena :
y = Simpangan gelombang (m)
A = Amplitudo atau simpangan maksimum (m)
ω = Kecepatan sudut (rad/s)
t = Lamanya getaran (s)
Oleh karena :
maka persamaan simpangan diatasdapat
ditulis menjadi :
y
= A sin 2π φ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar