Kamis, 26 November 2015

Dasar Teori Senyawa organik

Dasar Teori Kimia Organik
Senyawa organik adalah golongan besar senyawa kimia yang molekulnya mengandung karbon, kecuali karbida, karbonat, dan oksida karbon.Studi mengenai senyawaan organik disebut kimia organik. Banyak di antarasenyawaan organik, seperti protein, lemak, dan karbohidrat ,merupakankomponen penting dalam biokimia (Petrucci, 1987).
Ikatan kimia adalah daya tarik-menarik antara atom yang  menyebabkan suatu senyawa kimia dapat bersatu. Kekuatan daya tarik-menarik antara ion ini menentukan sifat-sifat kimia dari suatu zat, dan cara untuk ikatan kimia dapat berubah jika suatu zat bereaksi yang digunakan untuk mengetahui jumlah energi yang dilepas atau diabsorpsi selam terjadinya reaksi. Macam-macam ikatan kimia dibentuk oleh atom tergantung dari struktur elektron atom. Misalnya, energi ionisasi dan kontol afinitas elektron dimana atom menerima atau melepaskan elektron. Ikatan kimia dapat dibagi menjadi dua kategori besar: ikatan ion dan ikatan kovalen. Ikatan ion terbentuk jika terjadinya perpindahan elektron antara atom untuk membentuk partikel yang bermuatan listrik dan mempunyai daya tarik-menarik. Daya tarik-menarik diantara ion-ion yang bermuatan berlawanan merupakan suatu ikatan ion. Ikatan kovalen terbentuk dari terbaginya (sharing) elektron diantara atom-atom. Dengan kata lain, daya tarik-menarik inti atom pada elektron yang terbagi diantara elektron itu merupakan suatu ikatan kovalen (Brady,1999).
Ikatan kimia terjadi karena kecenderungan atom mempunyai konfigurasi elektron seperti gas mulia. Kecenderungan ini melahirkan beberapa ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan hidrogen, ikatan logam dan gaya van der waals . Kebanyakan akan tidak berada dalam keadaan bebas tapi menyatu dengan atom lain membentuk senyawa. Ini merupakan bukti bahwa atom yang bergabung, lebih stabil daripada yang menyendiri. Berdasarkan teori atom modern, cara terbentuknya ikatan kimia terjadi karena adanya elektron pada kulit terluar. Gas mulia lebih stabil dalam keadaan monoatom sedangkan unsur lain lebih stabil apabila membentuk ikatan. Jadi elektron akan stabil apabila elektron valensinya terisi penuh. Untuk semua atom berlaku hukum oktet, yaitu suatu atom cenderung mempunyai elektron valensi delapan kecuali gas mulia (Soemadji, 1981)
Dalam ilmu kimia, senyawa-senyawa dengan rumus molekul yangsama dapat memiliki susunan atom yang berbeda-beda. Molekul-molekuldengan rumus molekul yang sama namun susunan atomnya berbeda disebutisomer. Salah satu jenis senyawa yang memiliki banyak isomer adalah alkana.Untuk alkana dengan jumlah atom karbon relatif sedikit (ukuran relatif kecil), jumlah molekul-molekul alkana yang saling berisomer dapat dihitung denganenumerasi (Wibisono, 2010).
Bentuk molekul merupakn konsep dasar dalam kimia organik. Molekul ini berbentuk tiga dimensi dan interaksi ruang dari suatu bagian molekul dengan bagian molekul lainnya sangat penting dalam menentukan sifat  fisik dan kimia dari molekul-molekul tersebut.
(Tim kimia organic, 2012)
Model molekul didefinisikan sebagai gambaran ideal dari suatu system atau proses,seringkali dalam bentuk persamaan matematika,atau perencanaan yang digunakan untuk memfasilitasi perhitungan dan prediksi.Oleh karena itu pemodelan molekul tersebut terkait dengan cara untuk meniru perilaku molekul dan sistem molekul.Kini pemodelan molekul terkait erat dengan pemodelan komputer,karena komputasi telah mengevolusi pemodelan molekul menjadi lebih luas lagi (Prianto,2010)
Stereokimia  mempelajari  susunan atom 1 gugus dari suatu molekulyang terjadi karena reaksi kimia (stereokimia dinamik) ikatan dalam senyawa C.Atom C adalah tetravalen dan pada senyawa jenuh keempat ikatan tersebut kira-kira identik. Penataan (konformasi) senyawa rantai terbuka dapat digunakan   beberapa cara yakni proyeksi newman, fischer, saw horse, dan wedge line (Respati, 1986).
           
Dapus:
Brady, J. E. 1999. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Jakarta: Binarupa Aksara
Petrucci, Ralph H. 1987. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern, Jilid 3. Jakarta: Erlangga
Prianto Bayu,2010. Pemodelan Kimia Komputasi. Bandung: Penerbit Lubuk Agung.
Respati. 1986. Pengantar Kimia Organik . Jakarta: Aksara Baru.
Tim kimia organic. 2012.Penuntun praktikum kimia organik. Palembang: Universitas Sriwijaya.
Soemadji. 1981. Zat dan Energi. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Wibisono, Okiriza. 2011. Penerapan Teori Graf Untuk Menghitung Jumlah Isomer

Alkana.Makalah IF2091 Struktur Diskrit . Bandung: Institut Teknologi Bandung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar