Kamis, 26 November 2015

DASAR TEORI PRAKTIKUM 4 CEPHALOPODA DAN ECHINODERMATA

DASAR TEORI PRAKTIKUM 4 CEPHALOPODA DAN ECHINODERMATA
Laut merupakan ekosistem yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Hampir wakil dari setiap phylum hewan dapat ditemukan di laut. Organisme yang hidup di laut dipengaruhi oleh sifat air laut untuk sekelilingnya, baik berupa tumbuhan ataupun hewan sehingga banyak bentuk umum yang dijumpai merupakan hasil adaptasi terhadap medium cair dan  perggerakannya (Nybakken, 1998).
Cephalopoda berasal dari bahasa Yunani yitu chephalo yang berarti kepala dan podos yang artinya kaki. Jadi Cephalopoda adalah mollusca berkaki di kepala atau kepalanya dilingkari oleh kaki-kaki yang termodifikasi menjadi tentakel-tentakel. Umumnya mereka juga memiliki kantung tinta, kecuali nautilus, yang menghasilkan cairan tinta hitam yang akan disemburkan dalam keadaan bahaya untuk menghindar dari musuhnya. Chalopoda bernapas dengan iasang dan memiliki organ indra serta system saraf yang berkembang baik. (Biologipedia, 2010)
Kelas cephalopoda dibagi menjadi 2 ordo, yaitu tetrabranchiata dan dibranchiata.
1. Ordo Tetrabranchiata
Tetrabranchiata meliputi jumlah spesies yang sangat banyak, diantaranya telah menjadi fosil (kelompok nautiloid dan ammonoids) yang hidup pada zaman Mesozoik(60 juta tahun yang lalu). Contoh yang mewakili dari nautiloids adalah genus nautilus yang dapat dijumpai di lautan pasifik dan lautan Indonesia.
Tetrabranchiata memiliki cangkang luar dari kapur yang membelit dan memiliki beberapa lengan. Hewan ini mempunyai dua pasang insangserta dua pasang nefridia dan tidak mempunyai kromatofora dan kantung tinta. Salah satu famili dari ordo tetrabranchiata adalah famili nautilidae; cantohnya nautilus pompilus.
2. Ordo Dibranchiata
Dibranchiata memiliki cangkang dalam atau tidak sama sekali dengan lengn lebih sedikit dibandingkan tetrabranchiata. Hewan ini mempunyai kantung tinta, sepasang insang, sepasang nefrida, serta memiliki kromatofora.
Ordo dibranchiata dibagi menjadi 2 sub-ordo yaitu:
a) Subordo decapoda, contoh: loligo pealeii dan sepia officinalis.
b) Subordo octapoda; sebagian besar tak memiliki cangkang kecuali genus argonauta. Contoh octapoda antara lain argonauta argo, octopus vulgaris dan octopus bairdi. (Biologipedia, 2010)
Echinodermata berasal dari kata Yunani, echinos artinya duri dan derma artinya kulit. Jadi Echinodermata dapat diartikan sebagai hewan berkulit duri. Hal ini disebabkan bulu babi mempunyai duri-duri panjang seperti landak. Hewan yang termaksud dalam filum echinodermata antara lain bintang laut, bulu babi dan taripang. Umumnya berukuran besar, yang terkecil berdiameter 1 cm. Echinodermata merupakan satu-satunya phylum hewan yang semua spesiesnya hidup di laut Di alam banyak terdapat hewan-hewan yang tergolong hewan Phylum Echinodermata maka diadakanlah praktikum mengenai Phylum Echinodermata (Pratiwi, 2000).
Ciri umum Echinodermata adalah sebagai berikut :a). Simetri radial pada hewan dewasa, memiliki lima bagian sedangkan larvanya simetri bilatral, memiliki tiga jaringan dasar adalah bersilia, tidak memiliki kepala dan otak, b). Permukaan tubuh memiliki kaki buluh atau kaki ambulakral, c). Tubuh terbungkus oleh epidermis yang halus dengan dikosong kepingan kapur yang disebut lamineaatau ossicula, d). Saluran pencernaan biasanya lengkap tetapi ada beberapa yang tidak memiliki anus, e). Memiliki system sirkulasi yang megalami reduksi, f). Respilasi dilakukan dengan insang kecil atau papulae yang timbul dari coelom, beberapa jenis dengan menggunakan kaki ambulakral, g). Sistem syaraf dengan batang cincin yang bercabang –cabang kearah radial, h). Seks terpisah dengan beberapa perkecualian (Jasin,1992)
Echinodermata tidak mempunyai kepala; tubuh tersusun dalam sumbu oral-aboral. Tubuh tertutup epidermis tipis yang menyelubungi rangka mesodermal. Rangka di dalam dan terdiri atas ossicle atau pelat-pelat kapur yang dapat digerakkan atau tidak dapat digerakkan. Bentuk dan letak osscile tiap jenis adalah khas. Rongga tubuh luas dan dilapisi peritoneum bercilia dalam perkembangannya sebagian rongga tubuh menjadi system pembuluh air, suatu organ yang tidak terdapat pada avetebrata lain. (Jasin, 1992: 117)
Sistem pembuluh air berfungsi untuk menggerakkan kaki tabung dengan cara mengatur masuk keluarnya air air laut melalui madreporit. Kontraksi ampula mengatur volumeair dalam kaki tabung, berarti mengatur gerak kaki tabung. Tergantung jenisnya, kaki tabung juga berfungsi untuk merayap, berpegang pada substrat, memegang mangsa atau membantu pertukaran gas O­­2 dan CO2. Alat pernapasan utama echinodermata adalah insang kulit yang merupakan perluasan rongga tubuh keluar melalui lubang-lubang kecil di antara ossicle kapur. Rongga tubuh berisi cairan semacam getah bening, mengandung amebocyt yang berkepentingan dalam peredaran darah, pernapasan dan ekskresi.(Adun, 2011:100)
Echinodermata merupakan hewan-hewan laut yang kulitnya berduri dan berbintik. Hewan ini terbagi dalam 5 kelas yaitu Holothuridae (teripang). Kelas kedua yaitu Asteroidea (bintang laut. Kelas ketiga yaitu Echinoidea (bulu babi. Kelas ke empat yaitu Ophiuroidea (bintang ular) dan kelas ke lima yaitu Crynoidea (lili laut) (Aslan.dkk, 2009).
Echinodermata terbagi atas 5 kelas, yaitu kelas Asteroidea (bintang laut), tubuhnya berbentuk bintang dengan 5 lengan, permukaaan tubuh pada bagian dorsal atau aboral terdapat duri-duri. Pada sekitar duri terdapat modifikasi duri berupa penjepit yaitu pedicelleria, yang berfungsi melindungi insang dermal, mencegah serpihan-serpihan dan organismekecil agar tidak tertimbun di permukaan tubuh, juga untuk menangkap mangsa. Berikutnya kelas Ophiroidea atau binyang ular memiliki bntuk tubuh bola cakram kecil dengan 5 lengan bulat panjang. Pada lengan terdapat saluran coelom kecil, batang saraf, pembuluh darah dan cabang-cabang system vascular. Pada lengan juga terdapat kaki ambulakral yang sering disebut tentakel dengan alat hisap, yang memiliki alat sensori dan juga membantu pernapasan yang memungkinkan makanan dapat masuk ke mulut. (Brotowidjojo, 1989: 120)

DAFTAR PUSTAKA
Adun Rusyana. 2011. Zoologi Invertebrata. Bandung: ALFABETA.
Aslan.dkk, 2009. Penuntun Praktikum Avertebrata Air. Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan. Kendari : Universitas Haluoleo.
Brotowidjojo, Mukayat Djarubito. 1989. Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga.
Jasin, Maskoeri. 1992. Zoologi Invertebrata. Surabaya: sinar Wijaya.
Nybakken, J.W. 1998. Biologi laut: Suatu Pendekatan Ekologi. PT. Gramedia, Jakarta.
Pratiwi, D.A., 2000. Buku Penuntun Praktikum Biologi I. Erlangga. Jakarta.

Sumber internet
pada hari Kamis tanggal 5 November 2015 pukul 20:01)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar