DASAR
TEORI PRAKTIKUM 4 CEPHALOPODA DAN ECHINODERMATA
Laut
merupakan ekosistem yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Hampir
wakil dari setiap phylum hewan dapat ditemukan di laut. Organisme yang hidup di
laut dipengaruhi oleh sifat air laut untuk sekelilingnya, baik berupa tumbuhan
ataupun hewan sehingga banyak bentuk umum yang dijumpai merupakan hasil
adaptasi terhadap medium cair dan perggerakannya
(Nybakken, 1998).
Cephalopoda
berasal dari bahasa Yunani yitu chephalo yang berarti kepala dan podos yang
artinya kaki. Jadi Cephalopoda adalah mollusca berkaki di kepala atau kepalanya
dilingkari oleh kaki-kaki yang termodifikasi menjadi tentakel-tentakel. Umumnya
mereka juga memiliki kantung tinta, kecuali nautilus, yang menghasilkan cairan
tinta hitam yang akan disemburkan dalam keadaan bahaya untuk menghindar dari
musuhnya. Chalopoda bernapas dengan iasang dan memiliki organ indra serta
system saraf yang berkembang baik. (Biologipedia, 2010)
Kelas
cephalopoda dibagi menjadi 2 ordo, yaitu tetrabranchiata dan dibranchiata.
1. Ordo Tetrabranchiata
1. Ordo Tetrabranchiata
Tetrabranchiata
meliputi jumlah spesies yang sangat banyak, diantaranya telah menjadi fosil
(kelompok nautiloid dan ammonoids) yang hidup pada zaman Mesozoik(60 juta tahun
yang lalu). Contoh yang mewakili dari nautiloids adalah genus nautilus yang
dapat dijumpai di lautan pasifik dan lautan Indonesia.
Tetrabranchiata
memiliki cangkang luar dari kapur yang membelit dan memiliki beberapa lengan.
Hewan ini mempunyai dua pasang insangserta dua pasang nefridia dan tidak
mempunyai kromatofora dan kantung tinta. Salah satu famili dari ordo
tetrabranchiata adalah famili nautilidae; cantohnya nautilus pompilus.
2.
Ordo Dibranchiata
Dibranchiata
memiliki cangkang dalam atau tidak sama sekali dengan lengn lebih sedikit
dibandingkan tetrabranchiata. Hewan ini mempunyai kantung tinta, sepasang
insang, sepasang nefrida, serta memiliki kromatofora.
Ordo
dibranchiata dibagi menjadi 2 sub-ordo yaitu:
a)
Subordo decapoda, contoh: loligo pealeii dan sepia officinalis.
b)
Subordo octapoda; sebagian besar tak memiliki cangkang kecuali genus argonauta.
Contoh octapoda antara lain argonauta argo, octopus vulgaris dan octopus
bairdi. (Biologipedia, 2010)
Echinodermata berasal dari kata Yunani, echinos artinya duri dan
derma artinya kulit. Jadi Echinodermata dapat diartikan sebagai hewan berkulit
duri. Hal ini disebabkan bulu babi mempunyai duri-duri panjang seperti landak.
Hewan yang termaksud dalam filum echinodermata antara lain bintang laut, bulu
babi dan taripang. Umumnya berukuran besar, yang terkecil berdiameter 1 cm.
Echinodermata merupakan satu-satunya phylum hewan yang semua spesiesnya hidup
di laut Di alam banyak terdapat hewan-hewan yang tergolong hewan Phylum
Echinodermata maka diadakanlah praktikum mengenai Phylum Echinodermata
(Pratiwi, 2000).
Ciri umum Echinodermata adalah sebagai berikut
:a). Simetri radial pada hewan dewasa, memiliki lima bagian sedangkan larvanya
simetri bilatral, memiliki tiga jaringan dasar adalah bersilia, tidak memiliki
kepala dan otak, b). Permukaan tubuh memiliki kaki buluh atau kaki ambulakral,
c). Tubuh terbungkus oleh epidermis yang halus dengan dikosong kepingan kapur
yang disebut lamineaatau ossicula, d). Saluran pencernaan biasanya lengkap
tetapi ada beberapa yang tidak memiliki anus, e). Memiliki system sirkulasi
yang megalami reduksi, f). Respilasi dilakukan dengan insang kecil atau papulae
yang timbul dari coelom, beberapa jenis dengan menggunakan kaki ambulakral, g).
Sistem syaraf dengan batang cincin yang bercabang –cabang kearah radial, h).
Seks terpisah dengan beberapa perkecualian (Jasin,1992)
Echinodermata tidak
mempunyai kepala; tubuh tersusun dalam sumbu oral-aboral. Tubuh tertutup
epidermis tipis yang menyelubungi rangka mesodermal. Rangka di dalam dan
terdiri atas ossicle atau pelat-pelat kapur yang dapat digerakkan atau tidak
dapat digerakkan. Bentuk dan letak osscile tiap jenis adalah khas. Rongga tubuh
luas dan dilapisi peritoneum bercilia dalam perkembangannya sebagian rongga
tubuh menjadi system pembuluh air, suatu organ yang tidak terdapat pada
avetebrata lain. (Jasin, 1992: 117)
Sistem
pembuluh air berfungsi untuk menggerakkan kaki tabung dengan cara mengatur
masuk keluarnya air air laut melalui madreporit. Kontraksi ampula mengatur
volumeair dalam kaki tabung, berarti mengatur gerak kaki tabung. Tergantung
jenisnya, kaki tabung juga berfungsi untuk merayap, berpegang pada substrat,
memegang mangsa atau membantu pertukaran gas O2 dan CO2.
Alat pernapasan utama echinodermata adalah insang kulit yang merupakan
perluasan rongga tubuh keluar melalui lubang-lubang kecil di antara ossicle
kapur. Rongga tubuh berisi cairan semacam getah bening, mengandung amebocyt
yang berkepentingan dalam peredaran darah, pernapasan dan ekskresi.(Adun,
2011:100)
Echinodermata
merupakan hewan-hewan laut yang kulitnya berduri dan berbintik. Hewan ini
terbagi dalam 5 kelas yaitu Holothuridae (teripang). Kelas kedua yaitu
Asteroidea (bintang laut. Kelas ketiga yaitu Echinoidea (bulu babi. Kelas ke
empat yaitu Ophiuroidea (bintang ular) dan kelas ke lima yaitu Crynoidea (lili
laut) (Aslan.dkk, 2009).
Echinodermata terbagi atas 5
kelas, yaitu kelas Asteroidea (bintang laut), tubuhnya berbentuk bintang dengan
5 lengan, permukaaan tubuh pada bagian dorsal atau aboral terdapat duri-duri.
Pada sekitar duri terdapat modifikasi duri berupa penjepit yaitu pedicelleria,
yang berfungsi melindungi insang dermal, mencegah serpihan-serpihan dan
organismekecil agar tidak tertimbun di permukaan tubuh, juga untuk menangkap
mangsa. Berikutnya kelas Ophiroidea atau binyang ular memiliki bntuk tubuh bola
cakram kecil dengan 5 lengan bulat panjang. Pada lengan terdapat saluran coelom
kecil, batang saraf, pembuluh darah dan cabang-cabang system vascular. Pada
lengan juga terdapat kaki ambulakral yang sering disebut tentakel dengan alat
hisap, yang memiliki alat sensori dan juga membantu pernapasan yang
memungkinkan makanan dapat masuk ke mulut. (Brotowidjojo, 1989: 120)
DAFTAR
PUSTAKA
Adun Rusyana. 2011. Zoologi Invertebrata. Bandung: ALFABETA.
Aslan.dkk, 2009. Penuntun
Praktikum Avertebrata Air. Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan.
Kendari : Universitas Haluoleo.
Brotowidjojo, Mukayat Djarubito. 1989. Zoologi
Dasar. Jakarta: Erlangga.
Jasin, Maskoeri. 1992. Zoologi Invertebrata.
Surabaya: sinar Wijaya.
Nybakken,
J.W. 1998. Biologi laut: Suatu Pendekatan Ekologi. PT. Gramedia, Jakarta.
Pratiwi, D.A., 2000. Buku Penuntun Praktikum
Biologi I. Erlangga. Jakarta.
Sumber
internet
pada hari Kamis tanggal 5 November 2015 pukul 20:01)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar