Senin, 29 Juni 2015

Kata - Kata Mario Teguh Pilihan

Kata - Kata Mario Teguh Pilihan



Engkau disebut dewasa jika menyadari bahwa tidak setiap ajakan untuk bertengkar harus dilayani. Dan engkau disebut bijak jika mampu mengatasi pertengkaran melalui kesabaran dan persahabatan.

Kebanyakan wanita itu cantik sebelum berbicara. Setelah berbicara, baru terbukti bahwa bahasa adalah penentu daya tarik yang utama. Bahasa yang baik adalah suara hati yang baik.

Lebih mungkin bagimu untuk mencapai keberhasilan, jika engkau ingin menjadi orang yang bernilai bagi sesamamu, daripada jika engkau hanya ingin berhasil.

 Membuat rencana adalah mudah. Membuat rencana yang baik tidak semudah itu. Tapi, yang paling sulit adalah melaksanakan rencana yang sederhana dengan baik.

Keuntungan dan kerugian adalah dua sisi dari satu koin yang sama. Terlalu takut rugi sama dengan menjauhi keuntungan.

Kebaikan hanya bisa disampaikan dengan kasih sayang. Orang yang hatinya hampa dari kasih sayang, tidak akan mampu berlaku baik, dan dengannya sulit merasa bahagia.\

Cinta selalu indah. Salah memilih kekasih dan salah cara mencintai adalah perusak keindahan cinta. 

Om Mario, pacarku yang satu ini ngambekan, gimana? - Syukuri yang satu lagi, yang tidak ngambekan itu.

Kalo malem Minggu cuman untuk berantem, lebih baik di rumah bercanda sama kucing.

Jangan terlalu bangga kalau anak Anda yang kecil sudah bisa bahasa Inggris. Semua anak kecil di Inggris juga begitu.

Hidup itu, salah atau benar, tanggung-jawab kita. Kita adalah pemimpin bagi kehidupan kita sendiri.

Jangan biarkan pengejaranmu untuk kebahagiaan menjadi sebab bagi ketidak-bahagiaanmu.

Kebaikan adalah hak bagi yang sabar. Teruskan. Obati luka hatimu, perbaiki caramu, mulai lagi!

Wanita mengagumi laki-laki yang ramah tapi tegas, cintanya setia, hasilnya menyejahterakan keluarganya. Be that man!

Om Mario, kenapa ada yang suka bilang hidup tak semudah kata-kata? – Karena tidak malu mengumumkan kesusahan hidupnya.

Jangan menghina cinta. Itu tanda kalau Anda tidak disukai cinta, atau selama ini mencintai dengan cara yang buruk.

Kekurangan adalah ujian sementara untuk orang yang akan dilebihkan.

Rasa syukur adalah jendela bagi mata hatimu untuk melihat keindahan ciptaan Tuhan.

Bukan kesalahan yang membuat kita kesal kepada diri sendiri, tapi kecenderungan untuk membuat kesalahan yang sama.

Tidak ada siapa pun bisa menjadi apa pun tanpa pernah melakukan kesalahan dan mengambil pelajaran darinya.

Hidup ini sengaja dibuat tidak mudah, untuk memisahkan orang yang mau berupaya, dari orang yang hanya suka mengeluh.

Kata Bijak Islami

Kehidupan memberikan perlakuan buruk kepada anak yang tidak sopan kepada Ibunya.

Jangan hanya mencari yang cantik. Cari yang baik, karena di antara yang baik, ada yang cantik.

Rasa syukur adalah jendela bagi mata hatimu untuk melihat keindahan ciptaan Tuhan.

 Penderitaan karena disiplin, lebih baik daripada penderitaan karena penyesalan.

Sering engkau gagal mengenali kelebihanmu, karena terlalu sibuk mengeluhkan yang kau kira kekuranganmu.

Sabarlah. Orang yang mencemooh pendapatmu itu karena dia ter-jleb-jleb dengan kebenaran yang kau katakan.

Tidak ada keberhasilan tanpa kesungguhan. Dan tidak ada kesungguhan tanpa kesabaran.

Katakanlah : Suksesku ditentukan oleh kesungguhan upayaku. Yang bersungguh-sungguh yang dapat!  I will not give up!

Anak muda yang akan sukses besar, memang sering galau tapi jarang menyerah.

Perubahan memang tidak menjamin keberhasilan, tapi tidak ada keberhasilan tanpa perubahan.

Wanita, hanya karena laki-laki tidak menangis, tidak berarti dia tidak merasakan kepedihan karena tingkah Anda ya?

Orang yang mentalnya dewasa, tidak pamer pilihan politiknya, apalagi menghujat, tapi memilih dengan Bismillah.

Upayakanlah bahkan yang tidak mungkin, supaya Anda mencapai yang terbaik dari yang mungkin.

Orang yang hatinya penuh syukur, wajahnya bercahaya memendarkan kedamaian, penghormatan, dan pengaruh.

Apa pun yang membuat Anda tersenyum, pertahankan. Apa pun yang membuat Anda sedih, tinggalkan.

Tuhan, bersama tenggelamnya matahari senja ini, redakanlah kekecewaan dan kemarahan di hati ini. Sabarkanlah aku. Aamiin.

Betapa pun gelapnya masalahmu, tetaplah setia kepada yang benar, tetaplah berharap kepada Tuhan. Sabarlah.

Setiap kalimat ada yang menyaksikan. Jangan sampai kata-kata kita menjadi doa yang merugikan kita sendiri.

Orang yang mengeluhkan hidup yang begini-begini saja, biasanya melakukan yang begitu-begitu saja.

Lakukan, atau tidak. Jangan pernah melakukan apa pun tanpa kesungguhan penuh.

Berhentilah menyesali, mulailah mensyukuri. Berhentilah meragukan, dan mulailah melakukan.

Uang itu penting. Uang memang bukan segalanya, tapi segalanya bisa menjadi lebih mudah dengan uang.

Wanita, jangan memperjuangkan laki-laki yang tidak bersedia memperjuangkan Anda.

Bukan hanya untuk sukses, untuk gagal juga membutuhkan waktu, dan panjangnya sama.

Pengorbanan adalah menunda penikmatan kebaikan untuk mencapai kebaikan yang lebih besar lagi.

Segala sesuatu indah pada waktunya, bagi orang yg pantas bagi keindahan. Tidak ada keindahan bagi orang yang menyembarangi waktu.

Maka janganlah mendahulukan yang tidak penting, jika Anda ingin diri dan kehidupan Anda penting.

Ukuran kehidupan Anda ditentukan oleh ukuran keberanian Anda. Semakin Anda berani, semakin besar jadinya kehidupan Anda. Perhatikanlah, para penakut itu hidupnya kecil, tapi keluhannya besar. Marilah kita lebih memberanikan diri.

Bangkitlah, tepis debu dari bekas jatuhmu, damaikanlah hatimu, teduhkanlah wajahmu, dan jadilah pribadi yang lebih baik daripada yang sebelum terluka.

Terlanjur cinta adalah alasan yang paling tidak cerdas untuk mempertahankan orang yang tidak baik.




Jumat, 05 Juni 2015

Milad Sabhura IAIN Syekh Nurjati Cirebon

kata Terlalu jahat kah tempat ini untuk pemula yang berniat baik,

Terlalu jahat kah tempat ini untuk pemula yang berniat baik,
Sampai" berbuat baik di bilang; culun luh, kaku luh, kamu seharusnya sperti ini, gaul donk, goblok luh, ... bahkan di kucilkan. Katanya; kuper, gak asik ...haha bahkan di tertawakan. grin emotikon grin emotikon.
Tapi pernahkah dari orang" itu mengatakan hal yang sama dan bersikap sama terhadap orang tuanya, yang "baik"kepadanya.
Ingatlah kawan jika seperti itu biarkan sajalah, mungkin kamu tau dia seperti itu, ya sudah berarti kamu baru memahami berbagai karakter seseorang. Jikalau hukum kasualitas terjadi padamu mungkin kamu merasa bersalah karenanya, dan ingin meminta maaf padanya.
Ngarang; lihat sikon. N this is my opinion. Mybe.

Daftar Pustaka

Alim Sobirin

SESUATU YANG LUCU...

SESUATU YANG LUCU...
Lucu ya, uang Rp 20.000-an kelihatan begitu besar bila dibawa ke kotak amal masjid, tapi begitu kecil bila kita bawa ke supermarket.
Lucu ya, 45 menit terasa terlalu lama untuk berdzikir, tapi betapa pendeknya waktu itu untuk nonton pertandingan sepakbola.
Lucu ya, betapa lamanya 2 jam berada di Mesjid, tapi betapa cepatnya 2 jam berlalu saat menikmati pemutaran film di bioskop.
Lucu ya, susah merangkai kata untuk dipanjatkan saat berdoa atau sholat, tapi betapa mudahnya mencari bahan obrolan bila ketemu teman.
Lucu ya, betapa serunya perpanjangan waktu di pertandingan bola favorit kita, tapi betapa bosannya bila imam sholat Tarawih bulan Ramadhan kelamaan bacaannya.
Lucu ya, susah banget baca Al-Quran 1 Juz saja, tapi novel "best seller" 100 halamanpun habis dilalap.
Lucu ya, orang-orang pada berebut paling depan untuk nonton bola atau konser, dan berebut cari shaf paling belakang bila Jum'atan agar bisa cepat keluar.
Lucu ya, susahnya orang mengajak berpartisipasi untuk dakwah, tapi mudahnya orang berpartisipasi menyebar gosip.
Lucu ya, kita begitu percaya pada yang dikatakan koran, tapi sering kita mempertanyakan apa yang dikatakan Qur'an.
Lucu ya, semua orang pinginnya masuk surga tanpa harus beriman, berpikir, berbicara atau melakukan apa-apa.
Lucu ya, kita bisa ngirim ribuan "jokes" lewat "E-mail", tapi bila ngirim yang berkaitan dengan ibadah sering mesti berpikir dua kali.
Jum'at, 05 Juni 2015


Daftar Pustaka
_

Pramuka SDN 2 Warugede









Chairil Anwar (26 Juli 1922 - 28 April 1949) AKU

Chairil Anwar (26 Juli 1922 - 28 April 1949)
AKU

Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau

Tak perlu sedu sedan itu

Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang

Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri

Dan aku akan lebih tidak perduli

Aku mau hidup seribu tahun lagi

Maret 1943

Kategori: Puisi | Chairil Anwar


Aku berada kembali. Banyak yang asing:
air mengalir tukar warna,kapal kapal,
elang-elang
serta mega yang tersandar pada khatulistiwa lain;

rasa laut telah berubah dan kupunya wajah
juga disinari matari lain.

Hanya
Kelengangan tinggal tetap saja.
Lebih lengang aku di kelok-kelok jalan;
lebih lengang pula ketika berada antara
yang mengharap dan yang melepas.

Telinga kiri masih terpaling
ditarik gelisah yang sebentar-sebentar
seterang
guruh

1949
Cintaku Jauh Di Pulau

Chairil Anwar

Cintaku jauh di pulau,
gadis manis, sekarang iseng sendiri

Perahu melancar, bulan memancar,
di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar.
angin membantu, laut terang, tapi terasa
aku tidak 'kan sampai padanya.

Di air yang tenang, di angin mendayu,
di perasaan penghabisan segala melaju
Ajal bertakhta, sambil berkata:
"Tujukan perahu ke pangkuanku saja,"

Amboi! Jalan sudah bertahun ku tempuh!
Perahu yang bersama 'kan merapuh!
Mengapa Ajal memanggil dulu
Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?!

Manisku jauh di pulau,
kalau 'ku mati, dia mati iseng sendiri.
1946

Dengan Mirat
Dari Wikisource Indonesia, sumber teks bebas berbahasa Indonesia

Chairil Anwar

Kamar ini jadi sarang penghabisan
di malam yang hilang batas

Aku dan engkau hanya menjengkau
rakit hitam

'Kan terdamparkah
atau terserah
pada putaran hitam?

Matamu ungu membatu

Masih berdekapankah kami atau
mengikut juga bayangan itu
1946

Derai Derai Cemara
Chairil Anwar

Cemara menderai sampai jauh
terasa hari akan jadi malam
ada beberapa dahan di tingkap merapuh
dipukul angin yang terpendam

Aku sekarang orangnya bisa tahan
sudah berapa waktu bukan kanak lagi
tapi dulu memang ada suatu bahan
yang bukan dasar perhitungan kini

Hidup hanya menunda kekalahan
tambah terasing dari cinta sekolah rendah
dan tahu, ada yang tetap tidak terucapkan
sebelum pada akhirnya kita menyerah
1949

Di Masjid
Chairil Anwar

Kuseru saja Dia
sehingga datang juga
Kamipun bermuka-muka

seterusnya ia bernyala-nyala dalam dada
Segala daya memadamkannya

Bersimpah peluh diri yang tak bisa diperkuda

Ini ruang
gelanggang kami berperang

Binasa membinasa
satu menista lain gila
Diponegoro
Chairil Anwar

Di masa pembangunan ini
tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api

Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali.
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati.
Hampa
Chairil Anwar

kepada sri

Sepi di luar. Sepi menekan mendesak.
Lurus kaku pohonan. Tak bergerak
Sampai ke puncak. Sepi memagut,
Tak satu kuasa melepas-renggut
Segala menanti. Menanti. Menanti.
Sepi.
Tambah ini menanti jadi mencekik
Memberat-mencekung punda
Sampai binasa segala. Belum apa-apa
Udara bertuba. Setan bertempik
Ini sepi terus ada. Dan menanti.




Karawang Bekasi
Dari Wikisource Indonesia, sumber teks bebas berbahasa Indonesia

Chairil Anwar

Kami yang kini terbaring antara Karawang-Bekasi
Tidak bisa teriak "Merdeka" dan angkat senjata lagi
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami
Terbayang kami maju dan berdegap hati?
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu
Kenang, kenanglah kami
Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum apa-apa
Kami sudah beri kami punya jiwa
Kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu jiwa
Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan
Ataukah jiwa kami melayang untuk kemerdekaan, kemenangan dan harapan
Atau tidak untuk apa-apa
Kami tidak tahu, kami tidak bisa lagi berkata
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kenang-kenanglah kami
Menjaga Bung Karno
Menjaga Bung Hatta
Menjaga Bung Syahrir
Kami sekarang mayat
Berilah kami arti
Berjagalah terus di garsi batas pernyataan dan impian
Kenang-kenanglah kami
Yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Karawang-Bekasi

Maju
Chairil Anwar

Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu.

Sekali berarti
Sudah itu mati.

MAJU

Bagimu Negeri
Menyediakan api.

Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditindas
Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai


Maju
Serbu
Serang
Terjang

Februari 1943

Malam
Dari Wikisource Indonesia, sumber teks bebas berbahasa Indonesia
Chairil Anwar

Mulai kelam
belum buntu malam
kami masih berjaga
--Thermopylae?-
- jagal tidak dikenal ? -
tapi nanti
sebelum siang membentang
kami sudah tenggelam hilang
Malam Di Pegunungan
Chairil Anwar

Aku berpikir: Bulan inikah yang membikin dingin,
Jadi pucat rumah dan kaku pohonan?
Sekali ini aku terlalu sangat dapat jawab kepingin:
Eh, ada bocah cilik main kejaran dengan bayangan!
1947


Mirat Muda, Chairil Muda
Chairil Anwar

Dialah, Miratlah, ketika mereka rebah,
menatap lama ke dalam pandangnya
coba memisah mata yang menantang
yang satu tajam dan jujur yang sebelah.
Ketawa diadukannya giginya pada mulut Chairil;
dan bertanya: Adakah, adakah
kau selalu mesra dan aku bagimu indah?
Mirat raba urut Chairil, raba dada
Dan tahulah dia kini, bisa katakan
dan tunjukkan dengan pasti di mana
menghidup jiwa, menghembus nyawa
Liang jiwa-nyawa saling berganti.
Dia rapatkan

Dirinya pada Chairil makin sehati;
hilang secepuh segan, hilang secepuh cemas
Hiduplah Mirat dan Chairil dengan dera,
menuntut tinggi tidak setapak berjarak
dengan mati



di pegunungan 1943, ditulis 1949
Nisan
Dari Wikisource Indonesia, sumber teks bebas berbahasa Indonesia
Chairil Anwar

Bukan kematian benar menusuk kalbu
Keridhaanmu menerima segala tiba
Tak kutahu setinggi itu di atas debu
Dan duka maha tuan tak bertahta.


Penerimaan
Chairil Anwar

Kalau kau mau kuterima kau kembali
Dengan sepenuh hati

Aku masih tetap sendiri
Kutahu kau bukan yang dulu lagi
Bak kembang sari sudah terbagi

Jangan tunduk! Tentang aku dengan berani

Kalau kau mau kuterima kembali
Untukku sendiri tapi

Sedang dengan cermin aku enggan berbagi.
Maret 1943

Kategori: Puisi | Chairil Anwar

Persetujuan Dengan Bung Karno
Dari Wikisource Indonesia, sumber teks bebas berbahasa Indonesia
Chairil Anwar

Ayo ! Bung Karno kasi tangan mari kita bikin janji
Aku sudah cukup lama dengan bicaramu
dipanggang diatas apimu, digarami lautmu
Dari mulai tgl. 17 Agustus 1945
Aku melangkah ke depan berada rapat di sisimu
Aku sekarang api aku sekarang laut




Bung Karno ! Kau dan aku satu zat satu urat
Di zatmu di zatku kapal-kapal kita berlayar
Di uratmu di uratku kapal-kapal kita bertolak & berlabuh
1948


Prajurit Jaga Malam
Dari Wikisource Indonesia, sumber teks bebas berbahasa Indonesia
Chairil Anwar

Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu ?
Pemuda-pemuda yang lincah yang tua-tua keras,
bermata tajam
Mimpinya kemerdekaan bintang-bintangnya
kepastian
ada di sisiku selama menjaga daerah mati ini
Aku suka pada mereka yang berani hidup
Aku suka pada mereka yang masuk menemu malam
Malam yang berwangi mimpi, terlucut debu......
Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu !
1948


Rumahku
Chairil Anwar

Rumahku dari unggun-unggun sajak
Kaca jernih dari segala nampak

Kulari dari gedung lebar halaman
Aku tersesat tak dapat jalan

Kemah kudirikan ketika senjakala
Dipagi terbang entah kemana

Rumahku dari unggun-unggun sajak
Disini aku berbini dan beranak

Rasanya lama lagi, tapi datangnya datang
Aku tidak lagi meraih petang
Biar berleleran kata manis madu
jika menagih yang satu
April 1943


Sajak Putih
Chairil Anwar

buat tunanganku Mirat

Bersandar pada tari warna pelangi
kau depanku bertudung sutra senja
di hitam matamu kembang mawar dan melati
harum rambutmu mengalun bergelut senda

Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba
meriak muka air kolam jiwa
dan dalam dadaku memerdu lagu
menarik menari seluruh aku

hidup dari hidupku, pintu terbuka
selama matamu bagiku menengadah
selama kau darah mengalir dari luka
antara kita Mati datang tidak membelah...

Buat Miratku, Ratuku! kubentuk dunia sendiri,
dan kuberi jiwa segala yang dikira orang mati di alam ini!
Kucuplah aku terus, kucuplah
dan semburkanlah tenaga dan hidup dalam tubuhku...
1944


Senja Di Pelabuhan Kecil
Chairil Anwar

Ini kali tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut

Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang
menyinggung muram, desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.

Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir semenanjung, masih pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap


1946

Tjerita Buat Dien Tamaela
Dari Wikisource Indonesia, sumber teks bebas berbahasa Indonesia
Chairil Anwar

Beta Pattiradjawane
jang didjaga datu datu
Tjuma satu

Beta Pattiradjawane
kikisan laut
berdarah laut

beta pattiradjawane
ketika lahir dibawakan
datu dajung sampan

beta pattiradjawane pendjaga hutan pala
beta api dipantai,siapa mendekat
tiga kali menjebut beta punja nama

dalam sunyi malam ganggang menari
menurut beta punya tifa
pohon pala, badan perawan djadi
hidup sampai pagi tiba

mari menari !
mari beria !
mari berlupa !

awas ! djangan bikin bea marah
beta bikin pala mati, gadis kaku
beta kirim datu-datu !

beta ada dimalam, ada disiang
irama ganggang dan api membakar pulau .......

beta pattiradjawane
jang didjaga datu-datu
tjuma satu

Yang Terampas Dan Yang Putus
Dari Wikisource Indonesia, sumber teks bebas berbahasa Indonesia
Chairil Anwar

Kelam dan angin lalu mempesiang diriku,
menggigir juga ruang di mana dia yang kuingin,
malam tambah merasuk, rimba jadi semati tugu

Di Karet, di Karet (daerahku y.a.d) sampai juga deru dingin

Aku berbenah dalam kamar, dalam diriku jika kau datang
dan aku bisa lagi lepaskan kisah baru padamu;
tapi kini hanya tangan yang bergerak lantang

Tubuhku diam dan sendiri, cerita dan peristiwa berlalu beku
1949



Kata-kata Mutiara Dari Tokoh Dunia

KATA-KATA MUTIARA DARI TOKOH2 DUNIA

 

Semua yang dimulai dengan rasa marah,
akan berakhir dengan rasa malu.
( Benjamin Franklin )

Orang yang bahagia bukanlah orang
pada lingkungan tertentu, melainkan orang
dengan sikap-sikap tertentu.
( Hugh Downs )

Sukses seringkali datang pada mereka
yang berani bertindak, dan jarang
menghampiri penakut yang tidak berani
mengambil konsekuensi.
( Jawaharlal Nehru )


Orang yang luar biasa itu sederhana
dalam ucapan, tetapi hebat dalam
tindakan.
( Confusius )



Kita tidak tahu bagaimana hari esok,
yang bisa kita lakukan ialah berbuat
sebaik-baiknya dan berbahagia pada
hari ini.
(Samuel Taylor Coleridge )

Kesalahan terbesar yang bisa dibuat
oleh manusia di dalam kehidupannya
adalah terus-menerus mempunyai rasa
takut bahwa mereka akan membuat
kesalahan.
( Elbert Hubbard )

Kebanggaan kita yang terbesar adalah
bukan tidak pernah gagal, tetapi
bangkit kembali setiap kali kita jatuh.
( Confusius )

Semua orang tidak perlu menjadi malu
karena pernah berbuat kesalahan, selama
ia menjadi lebih bijaksana daripada
sebelumnya.
( Alexander Pope )


Kita berdoa kalau kesusahan dan
membutuhkan sesuatu, mestinya kita juga
berdoa dalam kegembiraan besar dan saat
rezeki melimpah.
( Kahlil Gibran )

Musuh yang paling berbahaya di atas
dunia ini adalah penakut dan bimbang.
Teman yang paling setia, hanyalah
keberanian dan keyakinan yang teguh.
( Andrew Jackson )

Kebanyakan dari kita tidak mensyukuri
apa yang sudah kita miliki, tetapi kita
selalu menyesali apa yang belum kita
capai.
( Schopenhauer )

Tidak ada pelaut ulung yang
dilahirkan dari samudera yang tenang, tapi ia akan
dilahirkan dari samudera yang penuh
terpaan badai, gelombang dan topan
( D Farhan Aulawi ).


NB:
orang yang bahagia adalah orang yang
bisa membuat bahagia orang
disekelilingnya

orang yang bahagia adalah orang yang
bijak dalam menghadapi masalahnya dan
bisa belajar serta mengambil hikmah
dari setiap masalah yang dihadapinya

orang yang sukses adalah orang yang
bisa membawa kesuksesan bagi orang lain
disekitarnya

orang yang sukses adalah orang yang
bisa memanfaatkan setiap detik dalam
kehidupannya dan menghasilkan hal yang
bermanfaat bagi orang lain


Biografi Kahlil Gibran

BIOGRAFI KAHLIL GIBRAN
Kahlil Gibran lahir pada tanggal 6 Januari 1883 di Beshari, Lebanon. Beshari sendiri merupakan daerah yang kerap disinggahi badai, gempa serta petir. Tak heran bila sejak kecil, mata Gibran sudah terbiasa menangkap fenomena-fenomena alam tersebut. Inilah yang nantinya banyak mempengaruhi tulisan-tulisannya tentang alam.
Pada usia 10 tahun, bersama ibu dan kedua adik perempuannya, Gibran pindah ke Boston, Amerika Serikat. Tak heran bila kemudian Gibran kecil mengalami kejutan budaya, seperti yang banyak dialami oleh para imigran lain yang berhamburan datang ke Amerika Serikat pada akhir abad ke-19. Keceriaan Gibran di bangku sekolah umum di Boston, diisi dengan masa akulturasinya maka bahasa dan gayanya dibentuk oleh corak kehidupan Amerika. Namun, proses Amerikanisasi Gibran hanya berlangsung selama tiga tahun karena setelah itu dia kembali ke Bairut, di mana dia belajar di Madrasah Al-Hikmat (School of Wisdom) sejak tahun 1898 sampai 1901.
Selama awal masa remaja, visinya tentang tanah kelahiran dan masa depannya mulai terbentuk. Tirani kerajaan Ottoman, sifat munafik organisasi gereja, dan peran kaum wanita Asia Barat yang sekadar sebagai pengabdi, mengilhami cara pandangnya yang kemudian dituangkan ke dalam karya-karyanya yang berbahasa Arab.
Gibran meninggalkan tanah airnya lagi saat ia berusia 19 tahun, namun ingatannya tak pernah bisa lepas dari Lebanon. Lebanon sudah menjadi inspirasinya. Di Boston dia menulis tentang negerinya itu untuk mengekspresikan dirinya. Ini yang kemudian justru memberinya kebebasan untuk menggabungkan 2 pengalaman budayanya yang berbeda menjadi satu.
Gibran menulis drama pertamanya di Paris dari tahun 1901 hingga 1902. Tatkala itu usianya menginjak 20 tahun. Karya pertamanya, "Spirits Rebellious" ditulis di Boston dan diterbitkan di New York, yang berisi empat cerita kontemporer sebagai sindiran keras yang meyerang orang-orang korup yang dilihatnya. Akibatnya, Gibran menerima hukuman berupa pengucilan dari gereja Maronite. Akan tetapi, sindiran-sindiran Gibran itu tiba-tiba dianggap sebagai harapan dan suara pembebasan bagi kaum tertindas di Asia Barat.
Masa-masa pembentukan diri selama di Paris cerai-berai ketika Gibran menerima kabar dari Konsulat Jendral Turki, bahwa sebuah tragedi telah menghancurkan keluarganya. Adik perempuannya yang paling muda berumur 15 tahun, Sultana, meninggal karena TBC.
Gibran segera kembali ke Boston. Kakaknya, Peter, seorang pelayan toko yang menjadi tumpuan hidup saudara-saudara dan ibunya juga meninggal karena TBC. Ibu yang memuja dan dipujanya, Kamilah, juga telah meninggal dunia karena tumor ganas. Hanya adiknya, Marianna, yang masih tersisa, dan ia dihantui trauma penyakit dan kemiskinan keluarganya. Kematian anggota keluarga yang sangat dicintainya itu terjadi antara bulan Maret dan Juni tahun 1903. Gibran dan adiknya lantas harus menyangga sebuah keluarga yang tidak lengkap ini dan berusaha keras untuk menjaga kelangsungan hidupnya.
Di tahun-tahun awal kehidupan mereka berdua, Marianna membiayai penerbitan karya-karya Gibran dengan biaya yang diperoleh dari hasil menjahit di Miss Teahan's Gowns. Berkat kerja keras adiknya itu, Gibran dapat meneruskan karier keseniman dan kesasteraannya yang masih awal.
Pada tahun 1908 Gibran singgah di Paris lagi. Di sini dia hidup senang karena secara rutin menerima cukup uang dari Mary Haskell, seorang wanita kepala sekolah yang berusia 10 tahun lebih tua namun dikenal memiliki hubungan khusus dengannya sejak masih tinggal di Boston. Dari tahun 1909 sampai 1910, dia belajar di School of Beaux Arts dan Julian Academy. Kembali ke Boston, Gibran mendirikan sebuah studio di West Cedar Street di bagian kota Beacon Hill. Ia juga mengambil alih pembiayaan keluarganya.
Pada tahun 1911 Gibran pindah ke kota New York. Di New York Gibran bekerja di apartemen studionya di 51 West Tenth Street, sebuah bangunan yang sengaja didirikan untuk tempat ia melukis dan menulis.
Sebelum tahun 1912 "Broken Wings" telah diterbitkan dalam Bahasa Arab. Buku ini bercerita tentang cinta Selma Karami kepada seorang muridnya. Namun, Selma terpaksa menjadi tunangan kemenakannya sendiri sebelum akhirnya menikah dengan suami yang merupakan seorang uskup yang oportunis. Karya Gibran ini sering dianggap sebagai otobiografinya.
Pengaruh "Broken Wings" terasa sangat besar di dunia Arab karena di sini untuk pertama kalinya wanita-wanita Arab yang dinomorduakan mempunyai kesempatan untuk berbicara bahwa mereka adalah istri yang memiliki hak untuk memprotes struktur kekuasaan yang diatur dalam perkawinan. Cetakan pertama "Broken Wings" ini dipersembahkan untuk Mary Haskell.
Gibran sangat produktif dan hidupnya mengalami banyak perbedaan pada tahun-tahun berikutnya. Selain menulis dalam bahasa Arab, dia juga terus menyempurnakan penguasaan bahasa Inggrisnya dan mengembangkan kesenimanannya. Ketika terjadi perang besar di Lebanon, Gibran menjadi seorang pengamat dari kalangan nonpemerintah bagi masyarakat Syria yang tinggal di Amerika.
Ketika Gibran dewasa, pandangannya mengenai dunia Timur meredup. Pierre Loti, seorang novelis Perancis, yang sangat terpikat dengan dunia Timur pernah berkata pada Gibran, kalau hal ini sangat mengenaskan! Disadari atau tidak, Gibran memang telah belajar untuk mengagumi kehebatan Barat.
Sebelum tahun 1918, Gibran sudah siap meluncurkan karya pertamanya dalam bahasa Inggris, "The Madman", "His Parables and Poems". Persahabatan yang erat antara Mary tergambar dalam "The Madman". Setelah "The Madman", buku Gibran yang berbahasa Inggris adalah "Twenty Drawing", 1919; "The Forerunne", 1920; dan "Sang Nabi" pada tahun 1923, karya-karya itu adalah suatu cara agar dirinya memahami dunia sebagai orang dewasa dan sebagai seorang siswa sekolah di Lebanon, ditulis dalam bahasa Arab, namun tidak dipublikasikan dan kemudian dikembangkan lagi untuk ditulis ulang dalam bahasa Inggris pada tahun 1918-1922.
Sebelum terbitnya "Sang Nabi", hubungan dekat antara Mary dan Gibran mulai tidak jelas. Mary dilamar Florance Minis, seorang pengusaha kaya dari Georgia. Ia menawarkan pada Mary sebuah kehidupan mewah dan mendesaknya agar melepaskan tanggung jawab pendidikannya. Walau hubungan Mary dan Gibran pada mulanya diwarnai dengan berbagai pertimbangan dan diskusi mengenai kemungkinan pernikahan mereka, namun pada dasarnya prinsip-prinsip Mary selama ini banyak yang berbeda dengan Gibran. Ketidaksabaran mereka dalam membina hubungan dekat dan penolakan mereka terhadap ikatan perkawinan dengan jelas telah merasuk ke dalam hubungan tersebut. Akhirnya Mary menerima Florance Minis.
Pada tahun 1920 Gibran mendirikan sebuah asosiasi penulis Arab yang dinamakan Arrabithah Al Alamia (Ikatan Penulis). Tujuan ikatan ini merombak kesusastraan Arab yang stagnan. Seiring dengan naiknya reputasi Gibran, ia memiliki banyak pengagum. Salah satunya adalah Barbara Young. Ia mengenal Gibran setelah membaca "Sang Nabi". Barbara Young sendiri merupakan pemilik sebuah toko buku yang sebelumnya menjadi guru bahasa Inggris. Selama 8 tahun tinggal di New York, Barbara Young ikut aktif dalam kegiatan studio Gibran.
Gibran menyelesaikan "Sand and Foam" tahun 1926, dan "Jesus the Son of Man" pada tahun 1928. Ia juga membacakan naskah drama tulisannya, "Lazarus" pada tanggal 6 Januari 1929. Setelah itu Gibran menyelesaikan "The Earth Gods" pada tahun 1931. Karyanya yang lain "The Wanderer", yang selama ini ada di tangan Mary, diterbitkan tanpa nama pada tahun 1932, setelah kematiannya. Juga tulisannya yang lain "The Garden of the Propeth".
Pada tanggal 10 April 1931 jam 11.00 malam, Gibran meninggal dunia. Tubuhnya memang telah lama digerogoti sirosis hati dan TBC, tapi selama ini ia menolak untuk dirawat di rumah sakit. Pada pagi hari terakhir itu, dia dibawa ke St. Vincent's Hospital di Greenwich Village.
Hari berikutnya Marianna mengirim telegram ke Mary di Savannah untuk mengabarkan kematian penyair ini. Meskipun harus merawat suaminya yang saat itu juga menderita sakit, Mary tetap menyempatkan diri untuk melayat Gibran.
Jenazah Gibran kemudian dikebumikan tanggal 21 Agustus di Ma Sarkis, sebuah biara Carmelite di mana Gibran pernah melakukan ibadah.
Sepeninggal Gibran, Barbara Younglah yang mengetahui seluk-beluk studio, warisan dan tanah peninggalan Gibran. Juga secarik kertas yang bertuliskan, "Di dalam hatiku masih ada sedikit keinginan untuk membantu dunia Timur, karena ia telah banyak sekali membantuku."


Selasa, 02 Juni 2015

laporan Praktikum DENYUT NADI

DENYUT NADI

A.   TUJUAN
O Menghitung frekuensi denyut nadi tiap menit dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

B.   TEORI
Setiap makhluk hidup membutuhkan zat-zat makanan yang diperoleh dari lingkungannya. Setelah zat makanan dicerna dan dimanfaatkan, sisanya akan dibuang kembali ke lingkungan. Untuk memasukkan zat makanan ke dalam sel-sel tubuh dan membuang sisanya ke lingkungan memerlukan suatu system transportasi atau sirkulasi.
System sirkulasi pada tubuh manusia meliputi system peredaran darah dan system peredaran getah bening. Alat peredaran darah pada manusia terdiri atas jantung dan pembuluh darah.
Otot jantung mampu berkontraksi sehingga jantung dapat mengembang dan mengempis secara bergantian. Kontraksi jantung menimbulkan denyutan yang dapat dirasakan pada pembuluh nadi dibeberapa tempat.

C.   PROSEDUR KERJA
1.      Menempelkan jari telunjuk dan jari tengah kalian pada pergelangan tangan sebelah dalam sedemikian sehingga terasa adanya denyut nadi. Menekan sedikit sampai denyutan semakin terasa.
2.      Menghitung berapa kali denyut nadimu selama 1 menit kemudian mencatat.
3.      Berlari-larilah  selama 2 menit, kemudian menghitung lagi denyut nadimu selama 1 menit kemudian mencatat.
4.      Membandingkan hasil pengamatanmu dengan teman sekelompok, memasukkan datamu dalam table.


D.   HASIL PERCOBAAN
No.
Nama Mahasiswa
Laki / Perempuan
Frekuensi denyut nadi / menit
Sebelum lari
Sesudah lari
1
Aas
P
87
115
2
Dj
P
80
118
3
Ida
P
85
110
4
Indah
P
83
130
5
Nurhasanah
P
93
108
6
Imam Semedi
L
83
109
7
Yadi
L
83
105
8
Ahyadi
L
84
100

Jawaban dari pertanyaan !
1.      Frekuensi sebelum berlari
87 + 80 + 85 + 83 + 93 + 90 + 83 + 83    =  684   =   85,5
                  8                                         8
Frekuensi sesudah berlari
            115 + 118 + 110 + 130 + 108 + 100 + 105 + 109  =  895  = 111,9
                                           8                                                      8
2.      Karena setelah berlari, jantung pada saat berlari berkontraksi lebih cepat dibandingkan saat seseorang dalam keadaan diam / tidak beraktivitas dan suplai oksigen juga meningkat disaat kita melakukan aktivitas berlari. Hal ini memicu denyut nadi lebih cepat dan meningkat sehingga orang yang sedang beraktivitas atau tidak beraktivitas itu berbeda denyut nadinya. Denyut nadi akan berkisaran normal bila denyutan itu terasa sedang saja tidak cepat dan tidak lambat.
3.      Berbeda, karena factor-faktor jenis kelamin, umur, aktivitas seseorang dan berat badan.
4.      Pada hitungan denyut nadi ini seseorang yang melakukan aktivitas dan tidak beraktivitas itu berbeda dikarenakan jantung kalau beraktivitas berkontraksi lebih cepat dan suplai oksigen juga meningkat dibandingkan orang yang tidak beraktivitas. Selain factor aktivitas juga ada yang lain misalkan factor jenis kelamin, umu dan berat badan.

E.   PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini tentang Denyut Nadi. Dalam percobaan ini ada dua percobaan yaitu sebelum melakukan aktivitas / berlari dan setelah berlari. Sebelum berlari setiap orang melakukan percobaan dan hasil hitungan denyut nadi per 1 menit itu semua orang berbeda-beda tidak menunjukkan hasil yang sama itu karena dipengaruhi oleh factor perbedaan jenis kelamin, usia dan berat badan karena seseorang yang belum melakukan aktivitas tidak akan sama dengan orang yang sedang melakukan aktivitas misalkan berlari. Pada saat melakukan aktivitas atau berlari, disini setiap orang suruh melakukan aktivitas berlari selama 2 menit, dan setelah dihitung selama 1 menit hasilnya juga berbeda-beda setiap orang ini juga berbeda dengan yang percobaan pertama yang belum melakukan aktivitas, itu denyutan nadi sesudah berlari itu lebih meningkat dibandingkan sebelum berlari dikarenakan factor aktivitas seseorang apakah sedang diam saja atau beraktivitas misalkan berlari tadi.

F.    KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan tentang Denyut Nadi. Dapat disimpulkan bahwa factor – factor yang mempengaruhi denyut nadi seseorang adalah factor  perbedaan jenis kelamin, perbedaan umur seseorang, perbedaan berat badan seseorang, dan perbedaan aktivitas seseorang apakah sedang beraktivitas atauu tidak. Pada saat sedang dan sesudah beraktivitas denyut nadi selama 1 menit berbeda pada saat berlari lebih meningkat denyutannya dibandingkan pada saat diam karena jantung berkontraksi lebih cepat dan suplai oksigen juga meningkat.


DAFTAR PUSTAKA

Rosdiana L, Ina dkk. 2007. Pedoman Praktikum Biologi Umum 1 atau 2. Cirebon: PUSLAB STAIN.


www. Google. com